RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI (Oriza Sativa L) TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK DI TANAH PASANG SURUT
Abstract
Upaya meningkatkan produksi beras nasional terus dilakukan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan suboptimal yaitu lahan pasang surut yang terbentang luas di pesisir timur Sumatera Selatan. Keberhasilan pengelohan lahan pasang surut hendaknya dilakukan spesifik tergantung permasalahan yang ada di lapangan. Pemecahan masalah tidak bisa dilakukan secara persial, tetapi terintegrasi menggunakan varietas yang sesuai dan toleran serta perbaikan lingkungan tumbuh tanaman seperti pemupukan yang berimbang. Varietas padi lokal yang biasa digunakan petani di lahan pasang surut umumnya cukup toleran terhadap kendala – kendala seperti kemasaman dan kadar Fe tinggi, namun ratarata hasil padi lokal masih rendah. Rendahnya hasil padi lokal ini diperkirakan karena sifat genetik padi yang mempunyai potensi hasil yang memang tidak tinggi dan juga karena tidak tepatnya pemupukan yang dilakukan petani. Berdasarkan uraian di atas perlu kiranya mengadakan penelitian tentang respon beberapa varietas padi (Oryza sativa L.) terhadap pemberian jenis pupuk pada tanah pasang surut. Yang dilakukan pada bulan Januari – April 2016. Dilaksanakan di Screen House Fakultas Pertanian Universitas Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan respon terbaik beberapa varietas padi (Oryza sativa L.) terhadap pemberian jenis pupuk di lahan pasang surut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 9 (sembilan) kombinasi perlakuan yang diulang 3 (tiga) kali. Adapun faktor perlakuannya adalah Faktor I. Varietas Padi (V): V1 = Aek Sibundong ,V2= Jati Luhur, V3= Inpago 7 . Faktor II. Jenis Pupuk (P) P0 = Pupuk anorganik (N: 250 Kg/ha. P : 150 Kg/ha. K : 100 Kg/ha). P1 = Kompos jerami padi (3 Ton/ha). P2= Pupuk hayati (10 cc/liter). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah anakan maximum, jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah hampa, berat 100 butir, berat gabah kering dan berat berangkasan kering. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan, yaitu 1. Varietas padi jatiluhur menunjukan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan varietas lain 2. Pemberian pupuk anorganik menunjukan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian pupuk hayati dan pupuk kompos jerami padi.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.36767%2Ftriagro.v1i2.413
Refbacks
- There are currently no refbacks.