PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT KEKERASAN BAJA PADUAN RENDAH UNTUK BAHAN PISAU PENYAYAT BATANG KARET
Abstract
Abstrak: Penelitian ini didasarkan adanya keluhan dari petani penyadap karet yang mengeluhkan
psiau penyadapnya sering aus, rompal dan retak. Sehinga peneliti mencoba mencari jalan keluarnya
dengan membuat pisau baru dari bahan pegas daun mobil (Per bekas).
Spesimen dalam penelitian ini ialah pisau penyanyat yang di potong bagian pisaunya, jumlah
spesimen adalah 7 buah, salah satunya benda yang telah di pakai, 1 buah dari pandai besi dan 5 buah
dibuah sendiri diberi perlakuan panas dengan temperatur bervariasi dari 810 °C, 820 °C, 830 °C, 840
°C dan 850 °C.
Selanjutnya di lakukan proses quenching dan pengujian kekerasan dengan alat Uji Rockwell, serta
struktur mikro. Data hasil penelitian di analisa dengan teknik deskriptif dan hasil analisa di tampilkan
dalam bentuk diagram batang.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian kekerasan akibat didinginkan laju
pendinginan air lebih cepat, karbon yang terjebak dari struktur austenit (FCC) berubah menjadi
martensit (BCT) lebih banyak dan austenite sisa pada temperatur kamar yang tidak sempat
bertransformasi menjadi martensit lebih sedikit. hal inilah yang menyebabkan kekerasan dengan
pendingin mengunakan air terjadi.
Disarankan agar mengunakan menggunakan temperatur antara 810°C dan 820°C. Agar material yang
di peroleh adalah material yang ulet dan keras sehinga mata pisau tidak muda patah dan tumpul.
Kata Kunci: Baja Pegas Daun, Pisau Karet, Produksi, Martensit.
Full Text:
PDF (Indonesian)DOI: http://dx.doi.org/10.52333%2Fdestek.v4i1.238
Refbacks
- There are currently no refbacks.
p.ISSN:2303-212X
e.ISSN:2503-5398