PENGARUH ASAM SULFAT TERHADAP STABILITAS CAMPURAN ASPAL LASTON WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN ALAT MARSHALL
Abstract
Asam Sulfat merupakan merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Asam Sulfat sering digunakan dalam mencetak hasil perkebunan karet. Dengan maraknya penggunaan Asam Sulfat untuk pengolahan karet, besar kemungkinan ketika proses pengangkutan, Asam Sulfat tertumpah atau menetes ke atas permukaan jalan. Kondisi inilah yang selanjutnya mendorong untuk melakukan penelitian kondisi stabilitas suatu perkerasan jalan akibat pengaruh Asam Sulfat. Ada dua perlakuan yaitu pembuatan benda uji campuran normal, dan benda uji yang direndam Asam Sulfat. Untuk perlakuan benda uji yang direndam Asam Sulfat dilakukan perendaman dengan variasi konsentrasi Asam Sulfat 100 %, Asam Sulfat 75% + Air 25%, Asam Sulfat 50% + Air 50%, dan Asam Sulfat 25% + Air 75% serta variasi watu perendaman 1, 3 dan 5 menit diangkat, dicuci dan didiamkan untuk pengeringan air selama 24 jam sebelum diuji Marshall. Dari hasil pengujian campuran normal didapatkan nilai KAO 5,80 % dan nilai stabilitas 1610 kg. Secara keseluruhan nilai stabilitas menurun akibat perendaman Asam Sulfat. Penurunan terbesar terjadi ketika direndam dengan Asam Sulfat 100% dengan waktu 5 menit sebesar 555,31 kg. Penurunan stabilitas terkecil terjadi pada kondisi benda uji dicelupkan ke dalam larutan 25 % Asam Sulfat + 75 % air dengan waktu 1 menit sebesar 1504,48 kg. Semakin besar konsentrasi Asam Sulfat terhadap air dan semakin lama waktu pencelupan maka kondisi benda uji semakin jelek dan hancur nilai stabilitasnya.
Kata kunci: campuran aspal, asam sulfat, marshall
Full Text:
PDF (Indonesian)DOI: http://dx.doi.org/10.52333%2Fdestek.v7i1.409
Refbacks
- There are currently no refbacks.
p.ISSN:2303-212X
e.ISSN:2503-5398